Skip to main content

PKL Angkatan 58 ke BALI (part 1)

sumber: Google
Hellooow guysss... 
Tenyataa sudah  2 minggu saya ga share apapun. Oke, jadi 2 minggu kemarin aku lagi PKL (Praktik Kerja Lapangan) di BALI yuhuu :v Nah itulah alasan kenapa ga update tulisan di blog ini lagi, karena aku harus ke lapangan terus tiap hari. 2 minggu sebelum berangkat ke Bali pun kegiatan kampus lagi hectic  banget jadi ga sempet posting juga :(

Well, jadi di tulisan kali ini aku pengen nge share pengalaman waktu pkl kemarin dan sedikit berbagi perasaanku sewaktu pkl kemarin juga. Sepertinya tulisan ini bakal lebih panjang dari biasanya wkwk
Okay, so pkl kemarin punya jargon yaitu Cerita Kita, dengan Data, untuk Indonesia. Jadi, ada 3 jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap tim, yaitu KSA, ubinan, dan pencacahan. Nah sebelum aku jelasin satu persatu, jadi di pkl kemarin dibuat tim yang terdiri dari 4 mahasiswa dengan 1 kortim dan 3 pcl (petugas cacah lapangan), dan kemaren saya jadi pcl.

Nah lanjut, KSA (kerangka sampling area), jadi kita mesti ke sawah, nyari titik masing-masing subsegmen, nge foto, dan upload ke server. Jadi di KSA ini kita pake aplikasi KSApps yang dikembangkan oleh bagian KSA di bidang TIK PKL 58. Masing-masing pcl dapat 2 segmen, dimana masing-masing segmen terdiri atas 9 subsegmen, dannn kita mesti nyari titik masing-masing subsegme itu dan ambil foto disana. Selanjutnya, ubinan. Ubinan juga di sawah, pake alat ubinan. Jadi bisa dipake untuk estimasi luas panen. Dan yang terakhir ada updating dan pencacahan, nah ini dia yang paling berkesan menurutkuuu hehe.. kenapa? Karena disini kita harus bisa probing, ngomong sama orang yang bahkan belum tentu bisa bahasa Indonesia, nyari data, sampe dikira mau nagih pajak dan nyari sumbangan, pokoknya banyaak banget dah. Tapii overall seruuu banget wkwk.

Jadi aku mau cerita mulai dari updating dan pencacahan. Ohiya sebelumnya updating itu kegiatan yang dilakukan sebelum pencacahan. Jadi di PKL ini kita mesti nyari rumah tangga petani, jadi harus ada anggota RT itu yang bekerja jadi petani PADI. Nah maka dari itu, dari daftar rumah tangga di 1 wilayah kita mesti datangi satu persatu dan memastikan apakah ada yang jadi petani padi, dan petani padi yang dimaksud disini adalah dia orang yang tau gimana sih pengolahan lahannya, pembibitan, penyiangan, panen, tentang benihnya, pupuknya, dll kaya gitu. Updating juga harus dimulai dari barat daya biar ga ada yang kelewat. Nah disinilah aku sempet nyari orang sampe 6x ga ketemuu huhu sedihh :( udah dilempar-lempar kemana-mana masi aja ga ketemu orangnya. Tapi akhirnya ketemu sih. Belom lagi ada yang gabisa bahasa indonesia sama sekali, mereka sepasang suami istri, dan aku sempat ketahan di rumahnya sampe >15 menit gara-gara ga dibolehin pergi dan aku ga ngerti mereka ngomong apa heuu. Akhirnya setelah sekian lama datanglah cucunya yang alhamdulillah bisa bahasa Indonesia dan dia jadi penerjemahku, syukurlaaah. Dan yang paling bikin susah adalaah di Bali banyak banget anjing gaes! Ga berani masuk rumah orang gara-gara anjingnya galak banget dah :( Belom lagi ada yang ngikut terus, pas lagi wawancara jalan-jalan di bawah kaki, untung ga dijilat.  Truss ada juga ibu-ibu yang malah curhat panjang bener. padahal pertanyaan cuma 4 tapi jadi lama gara-gara curhatannya itu, udah gada titik koma nya lagi jadi bingung gimana caranya menghentikan curhatan ibu itu :") Tapii semuaa itu bener-bener jadi pengalaman yang berkesan banget buat aku, apalagi aku yang sebenernya suka males banget ngomong sama orang, dan disini diharuskan terus ngobrol sama orang, cari data, dan mau gamau pasang wajah senyum meskipun sebenernya udah cape banget. Buat orang kaya aku hal semacam ini sangat menguras energi, tapi sebenernya asikk karena aku ketemu dengan berbagai macam orang, mulai dari yang baikkk banget sampe ditawarin makan, sampe yang baru dateng aja udah suruh pergi. But, I really enjoy that moments!! :))


lanjut part 2 yak, mau kuliah dulu hehe.. bye


Comments

Popular posts from this blog

Catatan Perjalanan: Makassar - Bulukumba

Tahun 2023 bukanlah tahun yang mudah buatku. Banyak hal yang terjadi, bisa dibilang lebih banyak hadehhhnya daripada alhamdulillahnya. Tapi, apakah aku harus terus menerus terpuruk dalam kesedihan? Tentu saja tidak. Apa kata ibuk disana kalau aku masih saja begitu? Ah, ya tulisan kali ini bukan ingin menggalau seperti beberapa tulisan sebelumnya, tapi sesuai judulnya 'catatan perjalanan', tulisan kali ini memang akan berisi catatan dari perjalanan yang sudah aku lakukan.                Hampir di penghujung tahun 2023, terbesit di kepala 'wah gimana ya kalau akhir tahun liburan entah kemana'.Di saat yang bersamaan, seorang sahabat mengusulkan rencana untuk berlibur ke Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Mengapa Makassar? Tidak lain dan tidak bukan karena harga tiket yang paling murah. Kami berangkat dari 2 kota berbeda di pulau yang berbeda pula, sehingga sudah pastilah kami mencari 'titik tengah' untuk bertemu.      Kami berdua...

Dan Dunia itu Telah Runtuh

Saat itu akupun tersadar, ah memang semua yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya.      Satu hari, dua hari, hingga lebih dari satu minggu telah berlalu. Hari itu Jumat, 21 Oktober 2023 seseorang yang sangat sangat sangat berarti untukku telah pergi untuk selamanya. Mengapa aku menuliskan kata 'sangat' sebanyak tiga kali? Ya, karena memang seperti itulah sosok ibu untukku, bahkan tiga kalipun tidak bisa mewakili seberapa berarti dia untukku. Kehilangan bukanlah kata yang baru saja aku kenal, bukan juga sesuatu yang mengagetkan, tapi kali ini berbeda. 25 tahun menjalani kehidupan di dunia ini, siapa lagi orang yang selalu ada dalam suka maupun duka? Ibu. Hubungan kami memang bukanlah suatu hubungan yang sempurna, tidak jarang juga eyel eyelan (apa ya bahasa indonesianya haha), tapi tentu saja per-eyel eyelan itu tidak berjalan lama. Hanya beberapa saat saja dan kami akan berbaikan hanya dengan 'yuk cari es campur'.       ...

Catatan Perjalanan: Pulau Derawan

Tulisan kali ini bukan tentang perjalanan liburan dan bukan juga cerita fiksi. Meskipun bisa juga dibilang liburan, namun sejatinya tulisan kali ini hanya ingin meluapkan isi kepala yang terlalu penuh entah kenapa rasanya kepala ini belum juga kembali jernih seperti semula. Beberapa hari yang lalu, perjalanan dimulai dari yang awalnya hanya tentang 'pekerjaan' (re: perjadin) tapi berakhir dengan liburan. Sebenarnya, tidak bisa dibilang liburan juga sih, karena kami hanya singgah selama 2 hari 1 malam.       Pulau Derawan. Ya, pasti kalian sudah pernah dengar? Atau belum? Pulau ini adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di Kalimantan Timur. Kok bisa? Iya, dia terkenal dengan keindahan lautnya dan biota laut di dalamnya. Sudah lama sekali rasanya ingin mengunjungi pulau ini tapi apalah daya akses yang terlalu jauh dan tentu saja budget yang tidak bisa dibilang murah. Tapi akhirnya kesempatan itu datang. Waktu itu sedang ada tugas di Berau dan kebetulan sampai ha...