Pagi itu embun masih tebal menyelimuti dedaunan di ujung jalan ketika ia muncul dengan sepeda motornya. Waktu belum genap menunjukkan pukul 5 pagi, namun ia sudah meninggalkan kandangnya. Untuk apa? Tak ada yang tahu, bahkan ia sekalipun. Manusia-manusia yang entah memiliki tujuan atau tidak selalu saja membuat sesak perjalanan. Bukan sepenuhnya salah manusia mungkin, tapi mengapa tidak ada yang mau mengalah? Entah itu alam atau penghuninya, selalu saja ingin menjadi yang paling benar. Tapi, apa kau yakin manusia tidak ikut berperan di dalamnya? Bahkan kau sendiri tidak yakin atas apa yang saat ini kau pikirkan, apakah harus berhenti, berjalan, atau terus berlari. Apakah harus melanjutkan atau menghentikan. Apakah kau memilih untuk patah hati atau melupakan dan mencari lagi. Semua menjadi pilihan dan rahasia masing-masing, tak satupun tahu apa yang dipikirkan para manusia itu. Tentu saja, kecuali Tuhan yang Maha Tahu segalanya. Satu pertanyaan yang hingga detik ini masih menjadi pertanyaan: jadi, untuk apa tulisan ini? Apa maksud tulisan ini? Memang manusia sangat random, bahkan yang menulis saja tidak mengerti apa maksudnya wkwkwkw. Sekian. Kalian yang membaca telah menghabiskan beberapa menit terakhir untuk membaca tulisan yang tidak jelas arah dan tujuannya ini. Entah menjadi puisi atau hanya kata-kata random saja. Yah, memang sepertinya ini hanya kata-kata saja. Tidak berarti. Jangan terlalu dipikirkan. Bahkan yang menulis saja hanya iseng belaka, hanya memuaskan ego ingin menulis. Padahal tidak ada ide apa yang harus ditulis. Hehe, makanya jangan tertipu judul.
Tahun 2023 bukanlah tahun yang mudah buatku. Banyak hal yang terjadi, bisa dibilang lebih banyak hadehhhnya daripada alhamdulillahnya. Tapi, apakah aku harus terus menerus terpuruk dalam kesedihan? Tentu saja tidak. Apa kata ibuk disana kalau aku masih saja begitu? Ah, ya tulisan kali ini bukan ingin menggalau seperti beberapa tulisan sebelumnya, tapi sesuai judulnya 'catatan perjalanan', tulisan kali ini memang akan berisi catatan dari perjalanan yang sudah aku lakukan. Hampir di penghujung tahun 2023, terbesit di kepala 'wah gimana ya kalau akhir tahun liburan entah kemana'.Di saat yang bersamaan, seorang sahabat mengusulkan rencana untuk berlibur ke Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Mengapa Makassar? Tidak lain dan tidak bukan karena harga tiket yang paling murah. Kami berangkat dari 2 kota berbeda di pulau yang berbeda pula, sehingga sudah pastilah kami mencari 'titik tengah' untuk bertemu. Kami berdua...
Comments
Post a Comment